Tips Kesehatan - Bukan hanya pakaian saja lho yang bisa warna warni, rambut juga saat ini semakin bermacam warnanya. Pewarna rambut saat ini makin akrab serta jadi sisi dari tren fashion terbaru. Tetapi konon kabarnya pemakaian pewarna rambut bisa menyebabkan kanker . Apakah benar?
Seluk Beluk Pewarna Rambut
Tiap-tiap tahun, mode senantiasa berubah-ubah. Lebih tepaynya lagi berganti. Tidak cuma mode baju, style serta potongan rambut juga turut berganti. Juga bukan hanya potongan rambut saja yang utama, sekarang ini warna rambut juga sering dihubungkan dengan tren saat ini. Walau sebenarnya mulanya, pewarnaan rambut ditujukan untuk menutupi uban yang telah bermunculan di kepala.
Dulu saat, pada tahun 1938, FDA (Food & Drug Administration, Badan POM-nya Amerika Serikat) sudah temukan bahwasanya pewarna rambut yang di produksi pada waktu itu, dengan bahan aktif utama coal-tar, dapat dibuktikan mengakibatkan reaksi alergi pada berbagai pemakainya. Tetapi FDA tak melakukan larangan, cuma mensyaratkan ada peringatan alergi pada label.
Pada tahun 1978, FDA kembali mensyaratkan ada peringatan pada label pewarna rambut yang memiliki kandungan 4-methoxy-m-phenylenediamine (4MPPD) atau 4-methoxy-m-phenylenediamine sulfate (4MPPD sulfate), yakni dua bahan aktif pewarna rambut yang terhitung kelompok coal-tar. Kriteria peringatan ini semacam tindak lanjut temuan kaum peneliti di National Cancer Institute di Rumah Sakit Bethesda, MD., perihal munculnya kanker pada tikus percobaan yang pakannya digabung dengan ke-2 zat itu. Kaum peneliti itu memanglah berniat mempelajari dampak zat tersebut di pakan tikus serta bukan hanya menerapkannya di kulit, lantaran mereka hendak mempelajari efek zat aktif itu dalam badan (menurut riset, ada beberapa kecil zat aktif yang diterapkan pada rambut dapat terserap ke dalam darah lewat kulit kepala). Tetapi hasil riset ini diragukan oleh peneliti lain yang menyampaikan bahwasanya hasil uji ini tak dapat dengan cara akurat tunjukkan ada jalinan pada zat aktif pewarna rambut itu dengan kemungkinan kanker, lantaran jumlah yang dapat terabsorbsi melalui kulit kepala kecil kemungkinan sekali. Terlebih pada komponen pewarna rambut, tetap ada beragam zat kimia lain yang pula ditambahkan untuk memperoleh 'adonan' pewarna rambut yang di idamkan, serta bukan hanya terbagi dalam zat tunggal semata.
Sesudah FDA menyebutkan peringatan pada 4MPPD serta 4MPPD sulfat, kaum produsen pewarna rambut menghentikan pemakaian zat-zat kimia itu dalam formula pewarna rambutnya. Semacam penambahan, industri pewarna rambut juga menghentikan pemakaian berbagai zat penambahan lain yang menurut riset menyebabkan kanker pada hewan percobaan. Tetapi berbagai peneliti terus terasa bahwasanya selama zat pengganti untuk zat penambahan itu mempunyai susunan kimia yang serupa, maka potensi pemicu kankernya bakal sama juga dengan zat yang digantikan.
Baca juga : Cara Mudah Untuk Hidup Sehat dan Lebih Lama
Apakah benar Timbul Kanker?
Pada tahun 2004, peneliti dari Yale, Thongzhang Zheng, ScD temukan ada jalinan pada pewarna rambut permanen, terlebih yang berwarna gelap, dengan kanker kandung kemih serta non-Hodgkin's lymphoma. Riset itu menyimpulkan bahwasanya wanita yang memakai pewarna rambut dalam periode panjang sebelum saat tahun 1980 alami penambahan kemungkinan terkena non-Hodgkin's lymphoma dibanding yang tak memberi warna rambutnya atau yang memakai pewarna rambut semi permanen. Mereka yang memberi warna rambut dengan pewarna rambut permanen berwarna gelap lebih dari 25 tahun, juga resikonya meningkat 2 kali lipat. Riset Zheng ini dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology edisi 15 Januari 2004.
.
Tetapi Cosmetic, Toiletry and Fragrance Association di Amerika Serikat mengacu 2000 hasil riset ilmiah perihal jalinan pewarna rambut serta kanker yang dikerjakan oleh kaum peniliti Johns Hopkins. Hasil-hasil riset itu tunjukkan bahwasanya susah untuk menyimpulkan ada jalinan yang pasti, serta perlu riset selanjutnya untuk dapat menunjukkan bahwasanya pewarna rambut dapat mengakibatkan kanker.
Lantaran hasil riset yang amat bermacam, Direktur program Pewarna serta Kosmetik FDA, John Bailey, Ph. D menyampaikan bahwasanya FDA tak mempunyai basic yang kuat untuk menyebutkan bahwasanya apakah pewarna rambut memanglah menyebabkan kemungkinan kanker. Pemakai diinginkan mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang masak dalam menentukan pewarna rambut, umpamanya dengan menerapkannya dengan cara benar serta sesuai sama panduan yang tercantum pada paket. Kurangi frekuensi pewarnaan (umpamanya, janganlah memberi warna rambut satu minggu sekali) dapat dikerjakan untuk hindari ada kemungkinan kanker disebabkan pewarnaan rambut.
Yang 'Alami' Belum Pasti Aman
Bila pemakaian pewarna rambut memiliki bahan basic kimia menyajikan keragu-raguan dari segi keamanannya, mengapa tak coba memakai henna? Henna ialah pewarna rambut yang datang dari alam, Lawsonia inermis. Tetapi warna alami henna yang dipakai untuk pewarna rambut ialah merah-jingga, yang bila diterapkan ke rambut warnanya jadi lebih 'transaparan', cuma membuahkan warna rambut asli bersemu merah. Henna yang berwarna-warni seperti blonde, cokelat, mahogany, kemungkinan ada menambahkan garam logam atau juga barangkali ditambah pewarna rambut sintetis.
Henna yang mengklaim dapat menyebabkan warna hitam (black henna) besar kemungkinan ialah pencampuran henna dengan para-phenylenediamine (PPD). Henna dengan menambahkan PPD sudah diklaim beresiko di beberapa negara, lantaran senyawa PPD dilaporkan menyebabkan beragam masalah dimulai dari hipersensitivitas hingga kanker. Henna asli tak sempat menyebabkan warna hitam, sedang henna hitam (black henna) yang kerap dipakai untuk rajah atau tato ialah Indigofera tinctoria yang menyebabkan warna indigo (biru tua), serta bukan hanya hitam.
Yang Utama : Hati-hati
Selanjutnya, apa pun pewarna rambut yang Anda pakai, yakinkan Anda senantiasa waspada dalam pemakaiannya. Selama Anda memakainya sesuai sama panduan, sejauh itu juga pewarna rambut cukup aman untuk Anda pakai. Yang perlu diingat waktu memakai pewarna rambut sintetik ialah :
1. Saat menerapkan pewarna rambut, janganlah membiarkannya ada di rambut anda lebih lama dari saat yang diputuskan dalam paket.
2. Bersihkan rambut hingga kulit kepala Anda dengan air hingga bersih.
3. Gunakan sarung tangan waktu menerapkan pewarna rambut.
4. Ikuti panduan penggunaan yang tercantum dalam paket dengan jeli.
5. Jangan sempat mencampuradukkan buatan pewarna rambut dengan merk atau tipe buatan yang tidak sama, lantaran dapat menambah kemungkinan terjadinya reaksi kimia yang tak di idamkan.
6. Usahakan tak terus-terusan ganti warna rambut, lantaran makin tidak sering Anda memberi warna rambut Anda, makin kecil juga kemungkinan kanker - atau masalah lain yang terkait dengan pewarnaan rambut - menghantui Anda.
7. Sangat dianjurkan, sebelum saat menerapkannya ke rambut Anda, coba untuk melakukan tes alergi terlebih dulu. Langkahnya dengan tempelkan sedikit saja adonan cat rambut ke daerah belakang telinga Anda, serta janganlah dicuci dahulu hingga 2 hari. Bila tiada rasa gatal, sensasi terbakar, kemerahan atau reaksi-reaksi alergi yang lain, barulah Anda dapat menerapkannya ke rambut Anda.
Pewarna Rambut Penyebab Kanker, Benarkah?
4/
5
Oleh
Ganzki